"Kebahagiaan itu diciptakan, bukan ditunggu. Semakin kuat kita berusaha menjadi orang bahagia, maka semakin dekat kita kepada kebahagiaan tersebut. Sebaliknya semakin malas kita melakukan pendekatan kepada hal-hal yang membahagiakan, maka dapat dipastikan kita akan semakin jauh dari kebahagiaan tersebut.
"Kebahagiaan sejati diperoleh dengan membersihkan, memurnikan dan memperta-jam akal. Jika akal semakin sempurna, indah dan murni, maka semakin sempurna pula kebahagiaan yang diperoleh. Puncak tertinggi yang dialami akal adalah ma'rifatullah (mengenal Allah), yaitu mengenal Allah dengan sempurna. Capaian seperti ini adalah capaian paling indah dan paling berseri.Tahap puncak inilah yang dimaksud Hamka sebagai kebahagiaan sejati.""
Tidak ada komentar:
Posting Komentar