Dengan tekad yang kuat Zi ingin meluruskan semua yang terjadi di antara keluarganya dan keluarga Regan, serta memenuhi harapan neneknya. Dia ingin memperbaiki semua yang terlanjur terjadi dengan kesempatan yang ada. Walaupun harus membatalkan perjodohan dengan Azlan dan menentang ibunya, serta meluluhkan hati Regan yang bingung karena tiba-tiba Zi ingin menikah dengannya.
Namun semua itu tidaklah mudah, ada garis takdir yang harus dijalani. Pergolakan batin yang mengharu biru, perjuangan yang panjang dan pengorbanan yang berurai air mata membawa pada satu titik persimpangan. Hingga akhirnya suara hati pun berbicara atas nama Cinta."
'via Blog this'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar